Salah satu komponen penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan yang aktif memproduksi barang maupun jasa adalah biaya produksi. Pada umumnya, biaya produksi meliputi anggaran, pengelolaan, dan mencakup berbagai biaya untuk operasional perusahaan.
Apakah mengelola biaya produksi terbilang sulit? Atau malah sebaliknya? Tenang saja, artikel ini akan mengulas secara mendalam tentang pengertian dan tantangan yang dihadapi saat mengelola biaya produksi. Simak ulasan selengkapnya di bawah ini.
Baca Juga : Perdagangan Internasional dengan Strategi CIF
Apa itu Biaya Produksi?
Biaya produksi adalah keseluruhan biaya yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan atau bisnis untuk memproduksi barang atau jasa.
Supaya aktivitas perusahaan berjalan dengan lancar, maka dibutuhkan bermacam-macam biaya yang meliputi pemenuhan bahan baku, overhead, hingga tenaga kerja.
Mengapa pengelolaan biaya sangat penting untuk diperhatikan? Karena pengelolaan biaya berkaitan erat dengan margin keuntungan dan memengaruhi harga jual produk dan jasa.
Tantangan dalam Mengelola Biaya Produksi
Supaya operasional bisnis tetap berjalan dengan baik, perusahaan harus menghadapi berbagai hambatan dan tantangan. Mengingat sebuah bisnis seringkali dihadapkan dengan berbagai faktor, seperti: regulasi, teknologi, dan lingkungan ekonomi. Tantangan lain yang harus diperhatikan adalah:
1. Harga Bahan Baku Mengalami Fluktuasi
Fluktuasi adalah istilah lain untuk menggambarkan kondisi naik turunnya sebuah nilai atau tingkatan. Dalam dunia bisnis, bahan baku seperti minyak, logam, dan beberapa macam komoditas seringkali mengalami fluktuasi harga.
Bahkan kondisi tersebut terjadi secara signifikan akibat faktor permintaan, pasokan , hingga geopolitik. Tentu saja fluktuasi berpengaruh dengan kelancaran biaya produksi. Sebagai solusi, perusahaan membutuhkan strategi berupa kontrak jangka panjang dengan distributor bahan baku.
2. Perubahan Aturan/Regulasi Lingkungan
Tantangan dalam mengelola biaya produksi selanjutnya adalah adanya perubahan regulasi/aturan. Pemerintah seringkali mengeluarkan kebijakan yang ketat mengenai penggunaan bahan baku berbahaya, emisi, maupun pengelolaan limbah.
Untuk mematuhi aturan tersebut, perusahaan perlu mengeluarkan biaya tambahan sekaligus menyebabkan naiknya cost production secara intens.
3. Ketatnya Persaingan
Mengelola biaya produksi/cost production juga dipengaruhi dengan adanya persaingan ketat di pasar global. Perusahaan harus bersaing dengan perusahaan lain yang biaya produksinya lebih rendah.
Supaya tetap stabil, perusahaan perlu untuk melakukan efisiensi dan mengurangi cost production mereka. Hal ini dapat dilakukan dengan cara pelatihan karyawan, investasi teknologi, hingga bekerjasama dengan pemasok lainnya.
Peran Supply Chain Management dalam Mengelola Biaya Produksi
Supaya lebih efisien, mengelola biaya dan anggaran produksi sebaiknya dilakukan dengan Supply Chain Management (SCM).
Sesuai dengan namanya, SCM atau manajemen rantai pasokan adalah sistem yang meliputi perencanaan, pengelolaan, dan aktivasi produk.
Supply Chain Management diharapkan dapat memangkas biaya lebih efisien dan meningkatkan keuntungan. Berikut adalah peran Supply Chain Management dalam pengelolaan biaya produksi:
Supply Chain Management (SCM) berperan untuk merancang product development atau pengembangan produk baru.
Selain itu, SCM juga berperan sebagai procurement, yakni aktivitas untuk mendapatkan sumber daya dan bahan baku.
SCM berperan untuk melakukan perencanaan produksi dan persediaan (planning and control)
Bertugas untuk melakukan produksi barang maupun jasa.
Selain itu, SCM juga bertanggung jawab terhadap distribusi atau pengiriman
Selain peran di atas, Supply Chain Management memungkinkan perusahaan merespon secara cepat saat terjadi perubahan pasar, menawarkan produk atau jasa berkualitas dengan cost production rendah, dan mengirim barang secara tepat waktu.
Langkah-Langkah Mengimplementasikan Supply Chain Management untuk Mengurangi Biaya Produksi
Agar peran supply chain management dapat berdampak besar untuk efisiensi anggaran biaya, berikut adalah langkah implementasi yang bisa Anda terapkan:
1. Membuat Rencana yang Realistis
Langkah pertama yang harus diperhatikan adalah menyusun analisis dan perencanaan kebutuhan bahan baku. Hal ini dilakukan supaya persediaan bahan baku dapat tercukupi dan memenuhi permintaan pembeli.
Namun, perlu diingat bahwa perencanaan bisnis harus disusun secara realistis dan disesuaikan dengan kebutuhan. Hindari mebyimpan dan menumpul persediaan terlalu banyak.
2. Menjaga Hubungan Baik dengan Supplier
Bahan baku yang dibutuhkan untuk produksi didapatkan dari supplier. Menjaga hubungan baik dengan supplier (pemasok) berpotensi mendapatkan harga bahan baku yang murah dan bersaing. Selain itu, perusahaan dapat mengakses informasi terbaru tentang persediaan bahan baku dari supplier.
3. Memanfaatkan Teknologi
Cara mengimplementasikan Supply Chain Managemen untuk mengurangi biaya produksi adalah penggunaan teknologi. Misalnya, sebuah software dapat mempermudah perusahaan untuk memantau aktivitas rantai pasokan secara detail dan akurat.
Tentu saja cara ini memberikan kemudahan bagi perusahaan dalam menjalani bisnis. Salah satu yang bisa Anda coba adalah fitur dari Vena Supply Chain.
Manfaat Supply Chain Management untuk Efisiensi Biaya Produksi
Supply Chain Management meliputi berbagai aktivitas yang berpengaruh terhadap efisiensi biaya produksi. Manfaat tersebut meliputi hal-hal berikut:
1. Kegiatan Produksi Lebih Efisien
Peran utama adanya Supply Chain Management adalah membantu supaya aktivitas produksi berjalan lebih efisien. Efisiensi produksi memengaruhi pemanfaatan sumber daya yang lebih bijak, mengurangi pemborosan, dan menghemat waktu produksi.
2. Meningkatkan Keuntungan
Pengelolaan biaya produksi dengan Supply Chain Management berpotensi meningkatkan profit. Hal ini tidak lepas dari hasil penghematan biaya produksi dan berimbas dengan anggaran yang tidak terlalu tinggi.
Itulah sebabnya, penting untuk memerhatikan alokasi dana secara teliti dan detail. Utamakan efisiensi dan hindari pengelolaan produksi dengan biaya tinggi.
3. Mengurangi Biaya Tidak Penting
Salah satu tugas Supply Chain Management adalah aktivitas perencanaan dan persediaan produksi. Dalam proses perencanaan, penting untuk mengidentifikasi apa saja yang tidak diperlukan untuk memangkas biaya.
4. Menjaga Hubungan Baik Antara Supplier dan Mitra Bisnis
Supply Chain Management adalah aktivitas bisnis yang dilakukan oleh pemasok kepada pelanggan. Dengan demikian, penting untuk menjaga hubungan profesional antara mitra bisnis dan supplier.
5. Pemanfaatan Aset Meningkat
Apabila sumber daya manusia atau karyawan dilatih dengan baik, maka pemanfaatan aset semakin tinggi dan melahirkan tenaga manusia yang terampil. Baik dari segi pengetahuan, teknologi, maupun keterampilan lainnya. Hal ini sesuai dengan peran Supply Chain Management yang memanfaatkan penggunaan teknologi.
Vena Supply Chain Management, Optimalkan Biaya Produksi Bisnis Anda
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kehadiran Supply Chain Management bermanfaat untuk mengelola biaya produksi menjadi efisien dan terukur. Kini saatnya bagi pelaku usaha untuk mendapatkan profit dan keuntungan yang lebih tinggi dengan memanfaatkan sistem tersebut.
Vena Supply Chain adalah solusi yang tepat untuk mempermudah bisnis Anda dengan berbagai penawaran menarik seperti: fitur dan fasilitas pembayaran, pengiriman, pemesanan, sistem stok, dan aspel lainnya.
Vena Supply Chain memberikan solusi terbaik untuk meningkatkan bisnis Anda di berbagai bidang dan jasa. Silahkan hubungi tim konsultasi VENA dan temukan fitur yang sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda. Kunjungi Vena.co.id dan selamat mencoba!