Persediaan yang dikelola dengan baik dapat membantu perusahaan mengoptimalkan pengeluaran, meminimalkan pemborosan, dan meningkatkan layanan pelanggan. Di antara berbagai metode yang digunakan dalam manajemen persediaan, metode FIFO (First In First Out). Metode FIFO memiliki prinsip kerja yang sederhana yaitu barang yang pertama kali masuk gudang akan menjadi yang pertama kali dikeluarkan.
Simak artikel ini untuk mengetahui lebih lanjut tentang metode FIFO dalam manajemen supply chain.
Definisi Metode FIFO
First In, First Out (FIFO) adalah metode manajemen persediaan yang berasumsi bahwa barang yang pertama kali masuk gudang akan menjadi yang pertama kali dikeluarkan.
Metode ini dekat dan berkaitan dengan manajemen persediaan karena bertujuan untuk dapat menjual atau mendistribusikan barang yang pertama disimpan/datang. Hal ini berkaitan dengan umur barang agar barang yang diterima pelanggan tidak rusak atau kadaluarsa akibat penyimpanan yang terlalu lama.
Metode FIFO (First In, First Out) tak hanya berperan penting dalam pengelolaan persediaan, tapi juga digunakan untuk menentukan Harga Pokok Penjualan (HPP). Alasannya karena metode ini berasumsi dengan konsep sederhana bahwa produk yang dijual merupakan stok terlama di gudang.
Cara Kerja Metode FIFO dalam Manajemen Persediaan Barang
Cara kerja metode FIFO cukup sederhana. Saat ada permintaan untuk barang yang tersimpan dalam gudang, barang yang pertama kali masuk akan menjadi yang pertama kali keluar. Ini berarti setiap kali ada penjualan atau pengeluaran barang, stok yang berusia lebih lama akan diprioritaskan.
Aktivitas penting dalam metode FIFO:
Pencatatan: Setiap barang yang masuk dicatat dengan tanggal kedatangannya.
Penyimpanan: Barang disimpan berdasarkan urutan kedatangan, barang yang masuk lebih dahulu disimpan di depan.
Pengeluaran: Barang dikeluarkan dari gudang berdasarkan urutan kedatangan terlama.
7 Keunggulan Metode FIFO Dibandingkan Metode Lainnya
Beberapa manfaat yang akan didapatkan dengan menerapkan sistem FIFO adalah:
1. Mengurangi Risiko Kedaluwarsa
Dalam industri dengan barang-barang berumur simpan terbatas, seperti makanan atau obat-obatan, metode FIFO dapat membantu mengurangi risiko barang kedaluwarsa. Dengan mengeluarkan barang yang lebih lama terlebih dahulu, peluang untuk pemborosan persediaan akibat kadaluarsa dapat diminimalkan.
2. Mengoptimalkan Nilai Persediaan
FIFO membantu menjaga nilai persediaan tetap optimal. Dengan mengutamakan barang yang sudah lama berada di gudang untuk dikeluarkan, perputaran stok menjadi lebih efisien, mengurangi kemungkinan ketinggalan zaman atau penurunan nilai barang.
3. Meminimalkan Risiko Penurunan Nilai
Dalam industri di mana nilai barang cenderung menurun seiring waktu, seperti teknologi atau mode, FIFO membantu meminimalkan risiko penurunan nilai. Dengan menjual barang yang lebih lama terlebih dahulu, perusahaan dapat menjaga nilai barang-barang yang lebih baru dan lebih bernilai di dalam persediaan.
4. Meningkatkan Akurasi Pelaporan Keuangan
Penggunaan FIFO memungkinkan perusahaan untuk mencatat harga perolehan barang yang lebih aktual. Hal ini meningkatkan akurasi laporan keuangan, karena nilai persediaan yang lebih baru lebih sesuai dengan nilai pasar saat ini.
5. Mempermudah Proses Audit
Metode FIFO membantu mempermudah proses audit karena catatan persediaan dan penjualan lebih teratur dan mudah dilacak. Hal ini menghemat waktu dan biaya selama proses audit dan meningkatkan kepercayaan auditor terhadap laporan keuangan perusahaan.
6. Meminimalkan Kebutuhan Penyesuaian Harga
Dalam situasi di mana harga barang berfluktuasi, metode FIFO dapat membantu meminimalkan kebutuhan penyesuaian harga. Dengan menggunakan harga perolehan barang yang lebih lama untuk menghitung harga persediaan, perusahaan dapat mengurangi dampak fluktuasi harga terhadap laporan keuangan mereka, yang pada gilirannya dapat meningkatkan stabilitas dan prediktabilitas keuangan perusahaan.
7. Meningkatkan Kepuasan Pelanggan
Untuk bisnis yang mengutamakan kesegaran produk, perusahaan dapat memastikan ketersediaan barang yang lebih segar atau lebih baru bagi pelanggan. Ini dapat meningkatkan kepuasan pelanggan karena mereka mendapatkan produk dengan kualitas terbaik.
5 Kekurangan First in First Out yang Perlu Dipertimbangkan
Selain itu, penting juga untuk mengetahui kekurangan dari FIFO untuk mengetahui solusi dan cara menyesuaikannya, seperti:
1. Potensi Penumpukan Stok
Salah satu kelemahan FIFO adalah potensi terjadinya penumpukan stok barang yang mungkin kurang populer atau memiliki permintaan yang rendah. Jika barang-barang ini terus bertumpuk di gudang, mereka bisa menjadi beban keuangan bagi perusahaan.
2. Kesulitan dalam Penilaian Persediaan
Terkadang, terutama dalam situasi di mana harga barang fluktuatif, menghitung nilai persediaan dengan metode FIFO bisa menjadi lebih sulit. Ini karena nilai barang yang pertama kali masuk tidak selalu mencerminkan nilai barang di pasaran saat ini.
3. Peningkatan Risiko Kerusakan
Dalam situasi di mana barang yang lebih lama terus disimpan, risiko kerusakan atau penyusutan barang bisa meningkat. Ini karena barang mungkin mengalami penurunan kualitas atau kerusakan seiring waktu.
4. Kompleksitas Implementasi
Memastikan penerapan FIFO yang konsisten dan tepat memerlukan sistem manajemen persediaan yang canggih dan kedisiplinan yang tinggi dari karyawan. Ini bisa menjadi kompleksitas tambahan bagi beberapa perusahaan, terutama yang masih menggunakan sistem manual atau tidak terkomputerisasi.
5. Ketidakcocokan dengan Bidang Bisnis
Metode FIFO mungkin tidak selalu cocok untuk semua jenis industri atau bisnis. Seperti industri fashion, barang yang baru diterima mungkin lebih trendi dan memiliki nilai jual yang lebih tinggi dibandingkan barang yang lebih tua. Namun untuk industri makanan, metode ini akan sangat cocok diterapkan.
Memaksimalkan Metode FIFO dengan Teknologi Software Supply Chain
Dengan keunggulan maupun kekurangan dari metode FIFO ini, namun metode ini tetap menjadi alat yang berharga dalam mengelola persediaan dengan efisien dan meminimalisir pemborosan dalam bisnis.
Namun demikian, tidak semua perusahaan memiliki infrastruktur atau sumber daya untuk mengimplementasikan FIFO secara efektif secara manual. Terutama ketika volume persediaan sedang tinggi yang akan menjadi proses yang rumit dan memakan waktu.
Untuk memaksimalkan potensi manajemen persediaan, terutama bagi perusahaan yang kompleks dan berukuran besar, adopsi perangkat lunak supply chain seperti VENA menjadi pilihan yang cerdas.
VENA tidak hanya menawarkan pendekatan yang terintegrasi untuk pengelolaan persediaan dengan metode FIFO, tetapi juga memberikan fleksibilitas dalam monitoring, data real-time, dan integrasi dengan sistem perusahaan Anda.
Untuk Anda yang ingin memiliki pengelolaan sistem software manajemen pasokan barang, dapat menghubungi tim VENA untuk mengetahui lebih jelas bagaimana VENA akan membantu meningkatkan efisiensi operasional dan mengoptimalkan rantai pasokan bisnis Anda.