Istilah Supply Chain Financing tentunya familiar bagi pegiat usaha, terutama bagi mereka yang berusaha untuk mengoptimalkan arus kas UMKM. Supply Chain Financing adalah skema pembiayaan modal bisnis yang berjalan dengan cara pihak pemberi dana membeli jasa maupun stok barang barang kepada supplier.
Cara ini dianggap efektif karena pengusaha dapat menjalankan bisnisnya tanpa perlu memikirkan ketersediaan barang atau jasa. Dengan demikian, transaksi tetap berjalan tanpa menghadapi hambatan di bagian modal.
Konsep Supply Chain Financing
Pengertian Supply Chain Financing secara spesifik dapat dipahami sebagai cara pembiayaan bisnis usaha yang melibatkan tiga pihak, yakni: pembeli, pemasok, dan lembaga keuangan.
Supply Chain Financing (SCF) memiliki peran penting untuk meningkatkan efisiensi dan likuiditas dalam rantai pasokan. Lantas, apa alasan dibalik penggunaan metode SCF? Supply Chain Financing dianggap efektif karena menguntungkan dua pihak.
Bagi pemasok, cara ini dapat meningkatkan likuiditas, arus kas, dan mempererat hubungan dengan pembeli. Sedangkan pembeli diuntungkan karena diberikan kemudahan saat melakukan transaksi.
Skema Financing pada Supply Chain Management
Terdapat tiga skema financing yang dapat dilakukan, yakni: Payable Financing, Supplier Financing, dan Distributor Financing. Berikut adalah penjelasan mengenai masing-masing skema:
1. Payable Financing
Sebelum tenggat waktu atau jatuh tempo, sebuah bisnis mendapatkan pendanaan untuk membayar tagihan kepada pemasok. Tagihan tersebut kemudian dijadikan sebagai jaminan. Payable financing bertujuan untuk mempercepat mendapatkan piutang dari supplier dengan cara mengambil alih invoice without recourse.
Cara tersebut dilakukan dengan memanfaatkan risiko kredit dari pihak pembeli yang lebih baik. Invoice yang diambil alih adalah invoice yang sudah melalui tahap akseptasi (Pernyataan kesanggupan untuk melakukan pembayaran).
2. Supplier Financing
Supplier financing adalah salah satu metode pembiayaan modern yang dimanfaatkan untuk menyediakan stok barang yang sesuai dengan kebutuhan pasar. Stok barang tersebut kemudian dijual secara cepat dari pemasok kepada pembeli.
Untuk menerapkan supplier financing, pada umumnya dilakukan penjualan piutang atau invoice kepada penyedia dana. Skema supplier financing bertujuan untuk mempercepat penerimaan piutang dengan cara membiayai invoice dengan ketentuan invoice tersebut sudah diakseptasi.
3. Distributor financing
Distributor (buyer) mendapatkan pendanaan yang disediakan bank kepada distributor. Pihak distributor yang terpilih direkomendasikan oleh principal (seller) secara resmi menandatangani kerjasama dengan bank.
Distributor financing bermanfaat bagi distributor saat mengalami kendala di bagian likuiditas dan memberikan akses kredit yang lebih fleksibel.
Cara Kerja Pembiayaan Supply Chain Financing
Selanjutnya adalah pembahasan singkat tentang cara kerja SCF. Singkatnya, saat transaksi berlangsung, kedua pihak (pemasok dan pembeli) sepakat untuk menggunakan metode pembiayaan Supply Chain Financing.
Selanjutnya adalah memilih dan menentukan penyedia fasilitas SCF yang biasanya berupa bank atau lembaga keuangan lainnya. Apabila sudah menentukan lender (penyedia SCF) yang tepat, invoice transaksi yang dimiliki pihak pemasok kemudian dijual kepada pihak lender.
Apabila disetujui, pemasok mendapatkan pembayaran lunas atas invoice transaksi dan dilanjutkan dengan mengerjakan jasa atau mengirimkan barang kepada pembeli. Pembeli yang menerima barang atau jasa dari pemasok kemudian melakukan pembayaran kepada pihak lender dengan cara kredit.
Manfaat Menggunakan Supply Chain Financing
Dalam aktivitas bisnis, SCF berperan penting dalam meningkatkan likuiditas dan efisiensi rantai pasokan. Berikut adalah manfaat yang diterima oleh pemasok dan pembeli saat menerapkan SCF:
1. Manfaat SCF untuk Pemasok
Mengoptimalkan arus kas atau cash flow, yakni pergerakan pemasukan dan pengeluaran uang sebuah perusahaan. SCF juga bermanfaat untuk memperpanjang tempo pembayaran dan memungkinkan Anda untuk menyediakan dana tunai (diskonto) yang cair lebih cepat.
Selain itu, SCF juga berperan penting meningkatkan likuiditas dan investasi untuk mengembangkan bisnis. Termasuk perkiraan arus kas yang lebih akurat dan membuat kebijakan bisnis yang lebih baik. Manfaat SCF yang tidak kalah penting adalah mengurangi risiko fluktuasi harga, melancarkan rantai pasokan, dan mendukung operasional pemasok menjadi lebih efisien dan produktif
2. Manfaat SCF untuk Pembeli
Sama halnya dengan pemasok, pihak pembeli juga mendapatkan manfaat dari adanya SCF. Salah satunya dengan menjaga modal usaha karena pembeli dapat menerima barang tanpa mengeluarkan kas usaha atau modal.
Dengan demikian, pembeli dapat menggunakan modal usaha untuk kepentingan atau kebutuhan lainnya. SCF juga meningkatkan penjualan dan meningkatkan arus kas bagi pihak pembeli. Pasokan barang tersedia tanpa perlu khawatir dengan pembayaran ke pihak pemasok.
Keuntungan Supply Chain Financing Bagi Bisnis
Selain itu dengan adanya Supply Chain Financing dapat memberikan keuntungan seperti berikut:
1. Kemudahan Mendapat Akses Modal
Keuntungan utama adanya supplier financing adalah adanya akses modal yang mudah. Pihak pemasok juga tidak perlu kebingungan saat stok barang habis.
Sebab, pemasok dapat menyediakan barang dengan piutang yang dimiliki. Meskipun piutang tersebut dibeli dengan harga diskon oleh bank atau lembaga finansial, namun pemasok tetap mendapatkan keuntungan dari adanya kredit jangka pendek yang ditujukan kepada pembeli.
2. Proses Penjualan Lebih Cepat
Supply Chain Financing juga membantu penjualan barang menjadi lebih cepat. Hal ini dikarenakan proses pencairan yang tidak memakan waktu lama, selagi ada invoice yang dimiliki.
Maka, jangan heran jika Anda menemukan banyak UMKM atau usaha kecil yang menggunakan cara ini untuk keperluan pembiayaan modal. Hal ini mempermudah mereka untuk bertransaksi dan persyaratan yang diajukan juga cenderung mudah.
3. Meningkatkan Volume Penjualan
Keuntungan lainnya saat menggunakan SCF adalah peningkatan di bagian volume penjualan. Hal ini berlaku bagi pihak pemasok maupun pihak pembeli.
Dari sisi pemasok, pembiayaan SCF bermanfaat saat pemesanan muncul dalam jumlah banyak. Invoice yang sudah dijual ke pihak lender juga bermanfaat bagi pemasok untuk tidak perlu merasa khawatir kekurangan dana. Tentu saja cara ini dapat meningkatkan volume penjualan dan keuntungan.
4. Proses Transaksi Lebih Fleksibel
Dengan adanya SCF, pihak pembeli dapat melakukan pembayaran ke pihak pemasok menjadi lebih mudah. Sebab, pihak pemasok lebih dulu menerima modal dari lembaga finansial atau bank.
Sehingga pembeli dapat menerima cara pembayaran dengan kredit jangka pendek. Pihak pembeli juga dapat melunasi ketersediaan barang saat mendekati tenggat waktu atau jatuh tempo.
Vena, Solusi Supply Chain Management dengan fitur Financing
Dapat disimpulkan bahwa Supply Chain Financing memberikan manfaat yang luar biasa bagi pelaku usaha. Tidak hanya satu pihak saja yang diuntungkan, melainkan seluruh pihak yang terlibat juga mendapatkan keuntungan. Anda dapat menggunakan software VENA sebagai solusi supply chain financing perusahaan Anda.
Vena Supply Chain hadir untuk menawarkan berbagai fitur dan fasilitas, seperti: sistem penyimpanan stok, pembayaran, pemesanan, pengiriman, dan aspek lainnya dalam satu aplikasi yang akan memudahkan operasional pelaku usaha serta meningkatkan bisnis mereka. Hubungi tim konsultasi VENA untuk mempelajari skema supply chain financing dan temukan berbagai manfaat lainnya di Vena.co.id!